Rabu, 02 Maret 2016

Konsep Desain High-Rise Building

A. Pendekatan Arsitektur
Konsep desain yang diterapkan pada bangunan mixed use merupakan konsep neo modern. Dengan menerapkan konsep ini maka bangunan mixed use akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Memiliki konsep yang spesifik seperti bangunan-bangunan postmodern aliran lainnya pada umumnya. Dapat bersifat abstrak tetapi juga merepresentasikan sesuatu, tidak hanya sebagai stilasi dari suatu bentukan tertentu.
  2. Masih memperlihatkan kejelasan struktur dan sainsnya dengan ide-ide yang inovatif, beralasan dan masuk akal.
  3. Pertimbangan yang sangat mendasar terhadap karakter bangunan dengan tetap memperhatikan segi manusia yang menggunakannya.
  4. Pada umumnya merupakan pengembangan / lanjutan dari bentukan-bentukan sederhana melalui konsep-konsep dan rekayasa baik secara karakter bangunan maupun fungsi struktur serta sains dengan pemikiran yang mendalam.
  5. Keseragaman dan keserasian pada facade bangunan lebih diutamakan dengan penggunaan bahan dan warna terkadang bersifat monoton namun inovatif. 
  6. Memadukan unsur-unsur yang berkesan mungkin dan yang tidak mungkin.


Neomodern Aliran High-tech
Gambar 1. Contoh Bangunan Aliran High-Tech
Sumber : Literatur

Untuk mengungkapkannya konsep Neomodern dapat dilakukan dengan memanfaatkan bentuk, penggunaan material dan warna serta struktur dan teknologi yang membuat Neomodern berkembang juga menjadi beberapa aliran dan dengan berbagai pertimbangan maka aliran Neomodern yang akan diterapkan yaitu aliran High-tech.

A.1 Struktur dan Servis aliran High-tech
Struktur dan servis yang diekspos merupakan hal yang paling mencolok pada high tech arsitektur. Struktur baja dalam arsitektur high tech menjadi struktur yang ekspresif, baja merupakan salah satu material bangunan yang memiliki daya tegang yang kuat dan mampu memerikan kesan dramatis pada elemen bangunan.

A.2 Ruang dan Fleksibilitas aliran High-tech
Elemen-elemen pada bangunan high tech seperti rangka struktur baja, pipa yang di ekspos juga ducting ac telah memberikan ekspresi yang kuat dilihat dari fungsi teknisnya. Ruang tidak bisa hanya memiliki satu fungsi karena keseluruhan desain dirancang untuk fleksibilitas.

Elemen servis dan struktur pada suatu bangunan high tech hampir selalu diperlihatkan di eksterironya sebagai ornament dan sclupture. Bangunan high tech juga diperlihatkan dengan menggunakan kaca buram maupun transparan, ducting yang saling tumpang tindih, tangga, escalator dan lift juga warna– warna cerah yang bertujuan membedakan fungsi masing – masing elemen struktur dan servis.

  1. Inside-out (penampakan bagian luardalam). Pada bangunan high tech, struktur, area servis dan utilitas dari suatu bangunan hampir selalu ditonjolkan pada eksteriornya baik dalam bentuk ornament ataupun sculpture.
  2. Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan). High tech menekankan pada pemahaman konstruksinya, bagaimana, mengapa dan apa dari suatu bangunan. Di antaranya hubungan dari struktur, pemakuan, flanges, dan pipa-pipa salurannya, sehingga dapat dimengerti, baik oleh orang awam maupun para ilmuan.
  3. Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan pergerakan). Bangunan high tech selalu menampilkan ketiga unsur ini semaksimal mungkin. Karakter dari bangunan high tech dapat dilihat pada penggunaan yang lebih luas material kaca (transparan dan tembus cahaya), pelapisan pipa-pipa jaringan utilitas (layering), alat transportasi bangunan seperti tangga, eskalator atau lift (movement).
  4. Flat Bright Colouring (pewarnaan yang menyala dan merata). Warna cerah yang digunakan dalam bangunan high tech memiliki makna asosiatif, di samping dari segi fungsionalnya untuk membedakan jenis struktur dan utilitas bangunan. Warna kuning, merah, biru yang cerah merupakan warna dari mesin-mesin industri, mobil, kapal, traktor, dan benda-benda teknologi masa sekarang.
  5. A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai penguat). Baja-baja tipis yang bersilangan diibaratkan sebagai kolom Doric bagi high tech, dilihat dari penampakan dan penyusunannya. Pengekspresian dan pengaplikasian menurut hierarki yang menjadikan kejelasan dari bagian-bagian tersebut. Landasan pemikiran yang luas pada kreasi adalah dalam pembentukan elemen yang mudah dan logis, mudah penyimpanannya serta mudah pemasangannya.
  6. Optimistic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi). Penggunaan high tech merupakan harapan di masa yang akan datang, meliputi penggunaan material, warna dan penemuan-penemuan baru lainnya.


Secara singkat dapat disimpulkan aliran high-tech adalah :
  1. Arsitektur yang bermaterial utama kaca dan baja.
  2. Mengekspresikan ‘kejujuran’ suatu bangunan yang ditampilkan melalui struktur dan MEE yang diekspose
  3. Biasanya membutuhkan ide-ide tentang produksi industri.
  4. Digunakan oleh industri-industri lainnya tidak hanya sebagai bangunan namun juga sebagai sumber imajinasi.

Arsitektur neomodern aliran high tech dipilih sebagai konsep desain setelah melalui beberapa pertimbangan. Walaupun arsitektur high-tech cenderung dikatakan sebagai arsitektur yang ‘mahal’ , tetapi pada penerapannya tujuan utama dari arsitektur high tech adalah untuk memudahkan aktifitas manusia. Jadi yang diutamakan bukanlah penggunaan elemen-elemen berteknologi tinggi dalam bangunan, tetapi elemen-elemen arsitektural lebih ditonjolkan agar lebih mudah dimengerti fungsi dan pengunaannya oleh pemakainya.
Tujuan dari penerapan arsitektur high tech yakni menampilkan unsur-unsur teknik bangunan yang kemudian diekspos sehingga aspek-aspek tekniklah yang akan menciptakan estetika dari bangunan. Pada dasarnya arsitektur high tech dalam penerapannya selain menekankan pada kecanggihan teknologi juga mengguunakan elemen-elemen struktural yang sangat dominan dengan material pabrikasi pada elemen interior, eksterior maupun struktur dan utilitas banguna. Dalam arsitektur high tech , penggunaan warna-warna mencolok pada tiap elemen arsitektural juga diterapkan untuk membedakan fungsi dari tiap elemen arsitektural agar lebih mudah dimengerti penggunaannya oleh pemakai.
Selain hal-hal yang tersebut di atas, teknologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai sifat –sifat yang juga digunakan sebagai pertimbangan, antara lain :
Obyektif dan Universal. Tidak memihak pada suatu aliran tertentu maupun budaya tertentu.
Rasional. Landasan adalah berpikir logis.
Tegas dan Jelas. Sesuai dengan syarat pembuktian yang empiris.
Sistematis dan akumulatif. Sifat rasional dan empiris membentuk kerangka piker yang sistematis.
Tumbuh, selalu berkembang. Teknologi akan selalu mengalami perkembangan dan tidak pernah berhenti disebabkan karena sifat kritis dan perkembangan pola pikir manusia yang mendasari perkembangan ini.
Terbukan dan Jujur. Mekanisme mengutamakan unsure-unsur kebenaran yang terlibat diungkap secara jelas sehingga terbuka terhadap kemungkinan penilaian, dukungan ataupun sanggahan
Dimanis dan Progresif. Sifat yang senantiasa berkembang dan bergerak selalu meneliti dan mencari serta menemukan hal yang baru.

A.3 Metode Traces Of Memory
Diantara beragam metode yang digunakan dalam Neomodern, maka metode terpilih yang diterapkan dalam bangunan mixed-use yaitu metode traces of memory. Metode metode traces of memory bertujuan menciptakan suatu karya arsitektur yang mencerminkan masa lampau (the past), masa kini (the present), bahkan masa depan (the future) dalam satu kesatuan yang tak terpisahkan. Diperlukan adanya pengetahuan langsung dari arsitek yang mendisain untuk mengetahui konsep memori tentang apa yang direpresentasikan oleh bangunan sehingga dapat terlihat hubungannya dengan memori-memori tersebut.

Seperti yang telah disebutkan di atas, metode traces of memory bertujuan menciptakan karya arsitektur yang mencerminkan masa lampau (the past), masa kini (the present), bahkan masa depan (the future) dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan agar karya aristektur yang dihasilkan akan menjadi sangat menarik. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangannya harus dilaksanakan dengan sematang mungkin agar ketiga masa tersebut dapat tercermin pada sebuah karya arsitektur sehingga karya tersebut tidak akan hanya menjadi sebuah bangunan melainkan juga sesuatu yang bermakna dan bersifat historis diiringi dengan kecanggihan teknologi yang menunjukkan masa depan.

Penerapan metode traces of memory akan menjadi kelebihan karya arsitektur dan mampu menarik perhatian. Bagaimanapun juga metode ini harus dapat dimengerti oleh pemakai sehingga penerapannya tidak sia-sia. 


B. Pendekatan Green Building
Bangunan hijau (Green Building) mengacu pada struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien diseluruh siklus hidup bangunan.


Gambar 2. Logo Green architecture
Sumber : google.com

Dari penentuan tapak sampai desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik keprihatinan ekonomi, daya tahan utilitas,, dan kenyamanan. Dalam mendesain beberapa aspek pendekatan bangunan hijau yang dapat dicapai dalam desain antara lain:

(a) Bentuk dan Orientasi Bangunan
Bentukan masa bangunan yang kontekstual terhadap tapak serta memperhatikan arah hadap dan orientasi peredaran matahari menjadi hal penting dalam desain bangunan hijau. Bentuk massa bangunan yang tipis, baik baik secara vertikal maupun horizontal dapat didesain agar mampu menjadi shader bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Desain gedung seyogyanya memiliki area opening yang lebih banyak disisi timur . Hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan. Selain itu, orientasikan bangunan menghadap utara dan selatan agar dapat terjadi crossventilation. Karena dengan crossventilation sirkulasi pergantian udara lebih maksimal. Sehingga dapat mengurangi beban dari penggunaan AC.

(b) Shading dan Reflektor
Shading light self bermanfaat mengurangi panas yang masuk kedalam gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light self , cahaya yang masuk kedalam bangunan dipantulkan ke ceilling . Panjang shading pada sisi luar light self ditentukan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia didalamnya. Shading dan reflektor ini dapat dimanfaat pada apartemen dan Rent Office  karena dua fungsi bangunan ini membutuhkan gedung yang cukup tinggi. Ditambah dengan lokasi site yang berada di jalan arteri Soekarno Hatta yang hawanya cukup panas. Sehingga membutuhkan sebuah pelindung untuk mengurangi panas matahari. Dengan cara ini beban penggunaan dari AC dapat berkurang karena sedikit panas yang masuk ke dalam ruangan. 

(c) Sistem Penerangan
Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & Lux sensor. Dengan begitu , penghematan energi dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.
Penerapan sistem penerangan yang seperti ini sangat berguna bagi bangunan mixed use karena bangunan yang cukup besar dan memiliki banyak lantai.  

(d) Water Recycling System
Water recycling system berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building. Sistem ini dapat diterapkan di apartemen, Rent Office dan juga mall. Karena beban kebutuhan airnya sangat besar. 


B. 1 Material
Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang, mengurangi  produksi sampah, dan digunakan kembali atau didaur ulang. 
Dalam aplikasinya ke dalam desain bangunan mixed use ini, kita dapat menggunakan baja ringan dan alumunium. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.
Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).
Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan panas dan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.

B. 2 Energi
Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu , bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama lampu dan AC. Green Building juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.
Penerapannya dalam desain untuk bangunan mixed use yang di desain dapat menggunakan lampu dan peralatan listrik yang hemat energi. Selain itu penggunaan panel surya yang memanfaatkan tenaga surya akan sangat bermanfaat dalam membantu beban energi yang dibutuhkan dalam bangunan mixed use.

B. 3 Kesehatan
Karena bangunan mixed use yang didesain adalah bangunan yang memiliki fungsi residensial, perkantoran dan perdagangan jasa maka sangat penting untuk memilih setiap bahan bangunan dan furniture yang tidak beracun,  bebas emisi , atau non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan mealui sistem ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara. Green Building menyehatkan untuk manusia , hal ini dipengaruhi oleh tingkat kelembaban udara, ventilasi yang sangat memadai dan filtrasi udara.

Gambar 3. Bangunan Green Architecture
Sumber : Literatur

Konsep green building tentu saja dipilih karena green building ini memiliki banyak manfaat yang akan berdampak baik bagi beberapa aspek. Adapun manfaat green building adalah sebagai berikut :
  1. Memadukan unsur-unsur keindahan dan fungsi arsitektur yang ada dengan unsur-unsur lingkungan hidup. Untuk menjaga keseimbangan antar pembangunan dan pelestarian. Karena istilah pembangunan identik dengan pengrusakan terhadap ekosistem, tetapi dengan perpaduan yang ada dapat terus membangun sekaligus menjaga keseimbangan (kelestarian) dalam ekosistem tersebut.
  2. Menghemat biaya pemakaian energi (terutama di mall-mall dan perkantoran) seperti penggunaan AC, pemakaian lampu, air dan lain sebagainya. Dengan penghematan yang dilakukan akan mengurangi energi panas dan CO₂ yang terlalu cepat dilepaskan dalam suatu sistem, yang dapat memicu pemanasan global.
  3. Meminimalisasi kemungkinan terjadinya hujan asam.
  4. Menciptakan ruangan yang sehat, nyaman dengan kualitas udara yang baik. Selain ventilasi dan pencahayaan, Green Building menambah kenyamanan dengan menaruh tanaman dalam ruangan misalnya sensivera, guna menyerap zat-zat polutan/radiatif yang dihasilkan oleh cat, vernis, alat-alat elektronika, asap rokok dan lain sebagainya.
  5. Meminimalisasi limbah-limbah hasil produksi / pembangunan, guna mengurangi pencemaran lingkungan, baik pencemaran air, pencemaran tanah dan pencemaran udara.
  6. Memaksimalkan fungsi material/bahan bangunan yang ada dan pemanfaatan kembali (recycle) bahan-bahan sisa yang masih dapat dipakai guna melestarikan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
  7. Menciptakan kota yang hijau dan asri pada umumnya dan suatu lingkungan dan sehat pada khususnya. Ini direalisasikan dengan teknik Green Roofing, taman dan kolam di atas bangunan, sebagai sarana penyejuk dan juga pengganti lahan hijau yang hilang akibat pembangunan berkelanjutan tanpa memperhatikan kaidah-kaidah keseimbangan alam.


C. Pendekatan Preseden
Kekhasan
Konsep Kenzo Tange dalam menghasilkan sebuah karya adalah merancang bangunan yang modern dengan tetap memiliki unsur tradisional jepang. Menurut Tange terdapat persamaan karakter antara arsitrektur modern dan arsitektur tradisional Jepang, yaitu kesederhanaan, standarisasi, keterbukaan, keruangan, dan kehampaan. Standarisasi dan kesederhanaan menjadi sesuatu yang formal, sedangkan keterbukaan dan kehampaan menjadi sesuatu kekurangan, misal suatu kekurangan menghadapi iklim dan cuaca. Kekhasan dari karya Tange adalah selain mengakar ke tradisi Jepang,juga mengakar ke Agama yang banyak dianut masyarakat Jepang yaitu Shinto dan Budha yang mengacu pada bangunan sederhana dengan gaya-gaya modern  yang didominasi oleh para arsitek Eropa Barat sehingga menjadikan Kenzo Tange sangat populer di kalangan dunia arsitektur.

Prinsip arsitektur tradisional Jepang adalah kesederhanaan. Tange menerapkan dalam karyanya dengan cara menonjolkan elemen konstruksi yang sekaligus berfungsi estetik. Elemen beton dan kayu sebagai sistem struktur sama-sama diekspose . Kontras antara permukaan beton yang kasar dan permukaan balok vertikal yang halus, juga bidang halus putih dan kaca yang berwarna gelap menjadikan tampak yang mengesankan.


TRADISI DENGAN NAFAS MODERN
Arsitektur tak sekedar berbentuk kotak, tapi mesti menyentuh emosi manusia, dari mulai display jendela kecil sampai bangunan besar di pinggir jalan. Trend Post-Modernism tak lagi sekedar campuran ekletik dari elemen estetik. Antara modern dan klasik. Antara Timur dan Barat. Tange giat mencari petunjuk, meski sangat kecil dan tidak mudah, untuk menjawab semua tantangan desain.

Tiga elemen yang sering dibahas Tange adalah manusia, emosi dan elemen sensualnya yaitu teknologi pintar dan struktur ruang. “Melalui studi lebih lanjut”, ujar Tange,”kita yang ada di era arsitektur transisi sekarang akan menemukan gaya baru yang lebih cocok, sehingga tiga elemen tadi bisa terekspresikan dalam sebuah sistem yang konsisten”.
Arsitek yang kerap memberi sentuhan personal pada karya futuristiknya ini salah satu arsitek terpenting abad 20. Spesialisasinya, memadukan gaya tradisional Jepang dengan nafas modern, yang diaplikasikan pada banyak bangunan penting di lima benua. Talenta, energi dan karir cukup panjang dari seorang Kenzo  mengantarkannya menjadi klasik. Dalam menyiapkan desain, Tange senantiasa menggali, mengangkat, menampilkan bentuk-bentuk peninggalan kuno yang terlupakan menjadi adikarya yang mempesona.

2 komentar: