Sabtu, 16 Januari 2010

Kisah Air, My Earth's Great Time



Sebuah motivasi yang bagus. Disimpulkan dari berbagai sumber. Aku benar – benar tersentuh membacanya. Seharusnya memang kita bersahabat dengan air bukan meremehkan air. Siip tauk!

.

Dulu dikala seseorang sakit pastilah kita akan membawanya ke seorang ustadz dan minta di dofz’akan. Lalu sang Ustadz mengambil segelas air dan berkomat kamit memanjatkan do’a, setelah itu dia meniup segelas air tadi, dan menyuruh si pasien untuk meminum air yang sudah diberi do’a oleh sang ustadz, dan biasanya dia memberikan beberapa botol air lagi untuk si pasien agar meminumnya secara teratur, layaknya dokter memberikan resep obat. Sampai kini pun pemandangan seperti itu masih tetap ada, terutama yang masih tinggal di kampung.
Awalnya aku sempat tidak percaya dengan hal hal yang demikian, memang sulit dipercaya, air yang telah diberi do’a dapat menyembuhkan penyakit. Sedangkan saeorang ilmuan butuh waktu lama untuk menemukan sebuah obat, bahkan sampai menghabiskan sebagian hidupnya untuk sebutir obat.
Ada legenda menarik lagi tentang air.di tanah suci mekah, ada sebuah sumur yang airnya dipercaya membawa berkah. Menurut sejarah, bahwa sumur tersebut terbentuk atas dasar kegigihan Siti Hajar mencari air untuk memberi minum bayi mungil Ismail yang menangis kehausan. Hingga sekarang sumur tersebut dipercaya diberkahi dan dipercaya jika kita berdo’a lalui meminum air dari sumur itu Insya Allah dikabulkan. Ya Zam zam namanya.
Itulah sebagian dari kisah air yang sering disebut sumber kehidupan , tetapi selain sebagai sahabat dan sumber kehidupan, air pun bisa berubah menjadi malapetaka yang sangat dahsyat. Bahkan bisa menjadi mesin pembunuh yang ganas.
Kita tentu masih ingat kisah Fira’un yang ditenggelamkan lautan saat mengejar nabi musa. Disini juga sekaligus menunjukan keajaiban bagaimana lautan terbelah oleh kekuatan do’a Musa. Dan memberi jalan agar dia selamat dari kejaran fir’aun.
Kita pun tentu tahu bagaimana ganasnya air saat menenggelamkan umat nabi Nuh yang enggan mengikuti ajarannya. Dan masih banyak lagi kisah kisah menarik tentang air.
Penemuan Dr. Masaru Emoto.
Rupanya kisah kisah tentang air diatas menginspirasi seseorang untuk menelitinya. Dengan kesabaran dan ketekunanya dia berhasil menemukan teori baru. Bahwa air dapat memahami bahasa manusia dan dapat mengirimkan pesan apapun dari orang yang ada disekitarnya, sebuah penemuan yang sangat luar biasa, dan dapat mengubah jutaan orang yang telah membaca bukunya. Disebutkan bahwa molekul air akan membentuk kristalyang sangat indah jika kita mengungkapka kata kata positif seperti terima kasih, cinta, dan lain sebagainya. Sebaliknya molekul air akan kacau dan tidak berbentuk jika kita mengungkapkan kata kata negatif kepadannya.
Berikut kutipan dari bukunya yang berjudul The True Power of Water.
Kami terus menerus menemukan bahwa air merespon kata kata positif dengan membentuk kristal yang indah. Jika air ingin menunjukan perasaan senang, kristalnya akan merekah seperti bunga. Sebaliknya, jika air diperlihatkan kata kata negatif, ia tidak akan membentuk kristal?
Dia juga mengembangkan pengobatan HADO atau pengobatan yang dilakukan dengan menggunakan terapi air yang sudah diberi energi positif menggunakan kata kata atau pesan yang ditulis lalu ditempelkan pada air yang akan digunakan.
Akhirnya terjawab sudah semua pertanyaan yang ada dikepala ku. Rupanya do’a yang diucapkan oleh seorang pintar (Ustadz) dan ditiupkan pada segelas air merupakan pesan kepada air supaya menyembuhkan penyakit orang yang akan meminumnya. Dan bagaimana ketulusan niat Siti Hajar agar anaknya bisa hidup yang diwujudkan dengan do’a yang sangat khusuk kepada Tuhan, agar dia memperoleh air. Mengakibatkan air Zam Zam begitu ajaib’ dan sangat bermanfaat.
Selain itu, para jemaah Haji pun sangat berperan karena mereka selalu memanjatkan do’a ditanah suci dan setiap saat memanjatkan puji syukur kepada Tuhan sang pencipta alam semesta ini. Tidak mengherankan jika Air Zam Zam menjadi begitu diberkahi, sampai sampai dalam sebuah riwayat Rasulullah pernah berkata Air Zam Zam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya? begitulah sabda Nabi terhadap air Zam Zam.
Bencana di negri ini.
Tanpa kita sadari rupanya bencana bencana yang terjadi di negeri tercinta ini sebagian besar berhubungan dengan air. Kita tahu bagaimana dahsyatnya bencana Tsunami yang meratakan hampir seluruh tempat di Tanah Rencong. Kejadian serupa terjadi di bagian selatan Jawa Barat mungkin lebih tepatnya di pengandaran.
Di awal tahun 2007 sebuah pesawat milik salah satu maskapai penerbangan terkemuka hilang entah kemana. Setelah dilakukan pencarian dan penyisiran di lokasi yang diperkirakan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa pesawat tersebut hilang ditelan lautan.
Kita juga menyaksikan bagaimana KM Senopati karam di lautan , puluhan keluarga menangis kehilangan sanak familinya. Lalu disusul oleh terbakarnya Kapal Levina I sebelum ditenggelamkan di perairan kepulauan seribu.
Dan masih segar dalam ingatan bagaimana Jakarta dikagetkan oleh banjir yang sangat dahsyat hingga melumpuhkan segala sendi kehidupan di kota metropolitan ini. Ribuan keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka yang terendam oleh air. Berita terbaru ialah saat hilangnya Kepala Dinas Kesehatan Kab. Maluku Tenggara Barat. Dr. Juliana Carolus dan lima orang stafnya di perairan papua. Namun karena niat baik serta ketulusan mereka yang ingin menolong anak anak kekurangan gizi akhirnya mereka selamat dari amukan badai ditengah lautan yang berkali kali menghantam mereka dan berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat.
Jika dikaitkan dengan penemuan Masaru Emoto mungkin kita terlalu sering mendzalimi air, coba kita lihat kondisi sungai sungai dimanapun di negri ini, penuh dengan sampah, selain itu mereka juga boros dalam menggunakan air. Atau mungkin kita telah lupa dan terlena oleh kehidupan dunia hingga tanpa sadar telah mengabaikan semua perintah agama.
Tentunya kita tidak ingin seperti umat Nabi Nuh a.s atau Firaun dan para pengikutnya. Lalu menjadikan Tuhan menjadi marah dan menyampaikan pesan kepada air supaya menenggelamkan kita.
Jadi mulai sekarang mari kita berakhlak baik kepada air sebagai ungkapan rasa terima kasih kita kepada sang pencipta air. Seperti berdo’a sebelum minum, mandi dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan air. Tidak membuang sampah ke sungai, dan berbagai perlakuan positif lain terhadap air. Agar air bisa menangkap pesan kita yang ingin bersahabat dengannya sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan.

.

Comment:
Sabtu, 9 Januari 2010
Ya Ya Ya. Kali ini akan kujadikan air sahabatku. Jadi ngeri mikir kondisi bumi yang sekarang. Bbrrrr…. (lho ?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar