Rabu, 16 November 2011

Puisi Remaja




Seperti Daun Berguguran



Entah sebuah kebetulan yang disengaja

Atau pun kebetulan yang tidak disengaja
Aku percaya
Bahwa kebetulan adalah takdir
Dan setiap kebetulan adalah pelajaran berharga


Hari sebelum hari ini
Kau bukanlah siapa siapa bagiku,
Kau tak pernah ada dalam pandanganku
walau kau dihadapanku
Namun semua itu berubah ketika aku mengenalmu
Sebuah kebetulan mempertemukan kita
Kita berada dalam satu ruang
9 jam kali 6 hari kali 4 minggu kali 12 bulan
Selama itulah kan ku lalui hari bersamamu

Kau yang selalu mencuri .nth-ku
Kau yang selalu mengubah suasana hatiku
Kau yang selalu kutemui di parkiran sepeda pancal
Kau yang selalu mencuri perhatianku saat upacara bendera di sekolah
Kau yang selalu menyambutku setiap pagi
dengan senyum dan teriakanmu,
“Pagi…!”


Aku tak berusaha mengingat semua itu
Aku hanya tak mencoba melupakannya
Dan kini aku benar – benar tak bisa melupakannya
Akulah seorang remaja yang mulai berdialog dengan hati
Tanpa argumen yang kuat,
hati ini memilihmu, tulus
hati ini selalu menunggumu
selalu setia untukmu
selalu berkorban untukmu
selalu sakit karnamu
namun hati ini selalu memaafkanmu, tulus
aku betahan dan kini masih bertahan
seolah aku tak menyadari musim berganti
kau memberiku tahu seberapa lama 4 tahun itu
dengan menghancurkanku dalam 4 detik
dan di akhir pertemuan kita,
tanpa argumen yang kuat,
Kau terbang meninggalkanku bersama bekas sayatan di hati ini
Seperti daun berguguran,
seolah ingin mengajari ranting pepohonan
tentang rasa sakit karena ditinggalkan

.

Noor Alfina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar