Penelitian Arsitektur?
Pada kesempatan ini saya akan berbagi topic ajuan mengenai penelitian di bidang arsitektur. Saya mengambil jenis penelitian yang sederhana yaitu evaluasi pasca huni. Saya mengajukan proposal penelitian ini untuk menyelesaikan tugas pada Mata Kuliah Metodologi Riset Arsitektur. Bangunan yang saya pilih untuk dievaluasi adalah Rusunawa Mahasiswa Putri Unnes yang letaknya di Gunungpati, Semarang. Semoga bermanfaat. :)
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Pengembangan
Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah
tepatnya Kementerian Perumahan Rakyat. Pembangunan Rusunawa termasuk Rusunawa
Mahasiswa di seluruh Indonesia masuk kedalam
salah satu program
pemerintah pusat yang
di kenal dengan nama “Program Seribu Tower”. Program ini merupakan salah
satu kebijakan strategis yang dianggap tepat karena melihat pertumbuhan
penduduk Indonesia yang cukup pesat pertahunnya. Diketahui rata – rata
pertumbuhan penduduk Indonesia
adalah 2,5 %
per-tahun maka sampai tahun 2025 menurut ahli demografi
jumlah penduduk Indonesia akan mencapai dua kalilipat dari jumlah sekarang.
Karena itu diperlukan suatu perencanaan jangka panjang kedepan untuk
mengantasipasi kebutuhan penduduk akan permukiman atau hunian.
Adanya
Rusunawa mahasiswa yang dibangun salah satunya di Kawasan Universitas Negeri
Semarang selain sebagai fasilitas tempat tinggal yang layak dan dekat dengan
lingkungan kampus, bagi mahasiswa tahun pertama, juga bisa menjadi wahana
pembelajaran bagi mahasiwa tinggal di
hunian vertikal. Dengan tinggal di Rusunawa, mahasiswa secara
tuntas dapat menyelesaikan masa transisi perkembangan hidup dan mengenal
sosio-budaya perguruan tinggi dan masyarakat kampus.
Rusunawa selain
sebagai rumah tinggal
yang nyaman bagi mahasiswa sekaligus sebagai tempat
pembinaan mahasiswa sehingga memiliki kualitas intelektual, sosial, emosional,
dan spiritual yang memadai.
Pelaksanaan
pembangunan rumah susun yang didalamnya juga terdapat Rusunawa untuk mahasiswa di
Indonesia dimulai pada tahun 1974 hingga sekarang. Ide pemerintah yang telah
tersebut sebelumnya yaitu “Program Seribu Tower” dicetuskan tanpa mengadakan
evaluasi tentang keberadaan maupun kondisi rumah susun yang telah dibangun dan
ditempati oleh penghuninya. Evaluasi sangat penting dilakukan
terhadap bangunan secara
berkala, yang bertujuan
untuk melihat secara keseluruhan efektivitas bangunan, apakah sudah sesuai
dengan tujuannya didirikan. Untuk
dapat mempertahankan kondisi
kualitas bangunan sejak
perancanaan, konstruksi, penghunian dan pengoperasian perlu dilakukan Building Performance Evaluation (BPE)
untuk setiap tahapan terciptanya suatu bangunan. Building Performance Evaluation (BPE) merupakan umpan balik dan
evaluasi terhadap setiap tahapan pembangunan. Ada tiga level (tingkatan)
hirarki prioritas building performance
yaitu (Preiser, 2005):
1. health, safety and security
performance ;
2. functional, efficient, and work flow
performance ;
3. psychological, social, cultural and
aesthetic performance ;
Ketiga
level tersebut disusun berdasarkan tingkat kebutuhan manusia yang berinteraksi
dengan lingkungan (setting) dari
sebuah lingkungan binaan. Setiap level prioritas ini harus dicapai secara
bertahap melalui penerapan aspek-aspek kinerja bangunan dalam perancangan
sebuah bangunan.
Untuk
dapat memperoleh penilaian yang lebih akurat perlu dilakukan evaluasi secara
teliti dan cermat terhadap kriteria kesahatan, kenyamanan dan keamanan melalui Building Performance Evaluation (BPE)
atau evaluasi kinerja bangunan. Hasil evaluasi ini akan mengindikasikan
bagaimana kondisi kinerja bangunan pada saat diadakannya penelitian yang akan
dibandingkan dengan Building Performance
Requirements pada perencanaan awal.
Disamping
dilakukannya evaluasi kinerja bangunan juga perlu dilakukan identifikasi
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kinerja bangunan dan
faktor-faktor yang menyebabkan kinerja bangunan tersebut tidak bekerja secara
optimal.
1.2.
Rumusan
Masalah
Pengadaan sarana
rusunawa sebagai fasilitas penunjang hunian mahasiswa Unnes
khususnya para putri termasuk hal mendasar yang
perlu
mendapat perhatian
khusus dari pemerintah
daerah dan
pihak
universitas.
Akan
tetapi banyak rumah susun yang telah dibangun dan dihuni tidak menunjukkan
kinerja yang baik, khususnya dalam memenuhi kriteria kesehatan, kenyamanan dan
keamanan.
Adapun
yang menjadi pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana
kondisi eksisting Rusunawa Mahasiswa Putri Unnes?
b. Bagaimanakah
penerapan dan implikasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
terhadap pemenuhan criteria kesehatan, kenyamanan, dan keamanan selama dihuni dan
RDTRK Kecamatan Gunungpati terhadap lokasi pembangunan rumah susun mahasiswa
tersebut?
c. Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi tidak optimalnya kinerja bangunan dalam memenuhi
kriteria kesehatan, kenyamanan dan keamanan sebuah rumah susun sederhana?
d. Bagaimana
rumusan konsep optimalisasi kinerja bangunan untuk perancangan rumah susun
sederhana?
1.3.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian
ini adalah untuk
merumuskan Konsep Optimalisasi Building Performance dalam Perancangan Rusunawa Mahasiswa Putri
Unnes dengan evaluasi pasca huni yaitu melakukan analisis untuk pemecahan
permasalahan yang ada.
1.4.
Sasaran
Penelitian
Untuk mencapai
tujuan penelitian maka
perlu dicapai sasaran-sasaran seperti diuraikan di bawah
ini:
a. Mengevaluasi
kinerja bangunan pada kriteria kesehatan, kenyamanan dan keamanan dalam Rusunawa
Mahasiswa Putri Unnes setelah dihuni.
b. Mengidentifikasi
faktor-faktor yang menyebabkan tidak optimalnya kinerja bangunan dalam memenuhi
kriteria kesehatan, kenyamanan dan keamanan sebuah rumah susun sederhana.
c. Merumuskan
konsep optimalisasi kinerja bangunan dalam
perancangan Rusunawa Mahasiswa Putri Unnes.
1.5.
Batasan
Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada
hal-hal sebagai berikut :
1. Rumah
susun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Rusunawa Mahasiswa Putri
Unnes.
2. Penelitian
ini tidak menghasilkan detail engineering
design baru untuk rancang bangun rumah susun. Hanya merumuskan konsep untuk
pengoptimalisasian kinerja bangunan yang telah ada.
1.6.
Ruang
Lingkup Penelitian
Ruang
lingkup penelitian meliputi ruang lingkup wilayah, aspek-penelitian dan
substansinya. Penelitian ini dilakukan pada rumah susun sederhana dengan
mengambil lokasi studi pada Rusunawa Mahasiswa Putri Unnes.
Substansi keilmuan
yang akan digunakan untuk
membantu mengevaluasi,
membandingkan dan merumuskan konsep optimalisasi building performance
dalam perancangan rumah
susun sederhana adalah
teori mengenai kinerja bangunan, Konsep Evaluasi Kinerja
Bangunan, Konsep Rumah Sehat dan dukungan dari teori Arsitektur dan Perilaku
Manusia, serta berbagai pedoman teknis bangunan rumah di Indonesia.
1.7.
Manfaat
Penelitian
Manfaat penelitian ini secara
teoritis diharapkan dapat menjadi referensi dan pedoman dalam melakukan
penelitian yang sama di waktu yang akan datang. Penelitian ini juga diharapkan
memberikan kontribusi dalam perkembangan Ilmu Arsitektur, khususnya terhadap
teori-teori kinerja bangunan.
Konsep yang dihasilkan dalam
penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktis yang dapat digunakan dan
diterapkan oleh praktisi dan perencana rumah susun diwaktu yang akan datang.
Penelitian ini juga diharapkan menjadi masukan kepada pemerintah dalam
memantapkan program pembangunan rumah susun di Indonesia.
1.8.
Sistematika
Penelitian
BAB
I PENDAHULUAN
Bab
ini berisi uraian tentang latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan,
sasaran, batasan, ruang lingkup, manfaat, dan sistematika pembahasan.
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam
bab ini menguraikan tentang pengertian rumah susun, perkembangan rumah susun
sederhana, teori-teori dan dasar hukum yang terkait dengan penelitian, dan
beberapa penelitian terdahulu yang melatarbelakangi peneltian ini.
BAB
III METODE PENELITIAN
Bab
ini berisi uraian tentang desain studi, metode pengumpulan data, deinisi
operasional, indikator variabel, metode-metode analisis, pendekatan model, dan
hipotesis.
BAB
IV GAMBARAN UMUM STUDI
Bab
ini menjelaskan tentang gambaran umum yang menjelaskan kondisi eksisting Rusunawa
Mahasiswa Putri Unnes.
BAB
V ANALISIS
Bab
ini merupakan penjelasan dari hasil penelitian yang dianalisis mengenai Building Performance Evaluation (BPE)
atau evaluasi kinerja bangunan dalam memenuhi kriteria kesehatan, kenyamanan
dan keamanan sebuah rumah susun sederhana dan faktor yang membuat kinerja
bangunan tersebut tidak optimal.
BAB
VI RUMUSAN KONSEP OPTIMALISASI KINERJA BANGUNAN
Dalam
bab ini membahas mengenai konsep optimalisasi kinerja bangunan dalam perancangan
Rusunawa Mahasiswa Putri Unnes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar